Memahami Psikologi Candlestick dan Pola Candle

  


CANDLESTICK 
Apa itu candlestick…???

Candlestick adalah merupakan representasi dari pergerakan di market dalam waktu periode tertentu akibat aksi tarik menarik antara buyer dan seller. Sebuah candlestick dapat terjadi di mulai dari Timeframe besar hingga ke Timeframe kecil di mulai dari 1 menit (TF M1); 5 menit (TF M5) ; 15 menit (TF M15); 30 menit (TF M30); 1 Jam (TF H1); 4 jam (TF H4); 1 Hari (TF Daily); 1 Minggu (TF Weekly); 1 Bulan (TF Monthly) .


 
Dalam sebuah candle, ada 4 nilai yang disajikan, yaitu yang biasa disingkat dengan OHLC atau Open High Low dan Close. Juga ada 2 isitilah umum dalam menggambarkan sebuah candle yaitu Body (badan) candle serta Shadow (ekor) candle. Open adalah nilai harga pembukaan sebuah sesi candle, dimana High merupakan titik harga tertinggi dari ekor atas sebuah candle, Low merupakan titik harga terendah dari ekor bawah sebuah candle, dan Close adalah nilai harga penutupan sesi candle tersebut. Body merupakan jarak dari Open ke Close, atau sebaliknya. Ekor atas adalah jarak dari high ke Open/Close, serta ekor bawah adalah jarak dari Low ke Open/Close. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.


Dari ilustrasi di atas, candle dengan body berwarna hijau di sebut dengan bullish candle, atau kadang juga disebut dengan candle buyer. Kadang-kadang dalam charting warna berbeda, Di atas juga ada candle dengan body berwarna pink yang disebut bearish candle atau kadang juga disebut dengan candle seller. Body candle yang punya body besar disebut sebagai momentum, atau dalam istilah lain kadang disebut dengan volume, atau power, tapi pada dasarnya memiliki makna yang sama. Shadow umumnya dikenali sebagai sebuah volatilitas sebuah pegerakan harga, dimana shadow itu terbentuk karena adanya usaha untuk menguji level harga tertentu. Besaran dari body dan shadow itu sendiri memiliki makna yang berbeda, dan cukup menentukan dalam pengambilan keputusan trading nantinya.

 dengan kata lain Candlestick adalah representasi Transaksi Supply and Demand akibat daya tarik menarik antara buyer dan seller yang berlaku di semua Time Frame Daily/H4 / H1 hingga ke M1 (bersifat fractal). Anda sudah pasti tahu bahwa kita sebagai trader retail tidak akan mampu menggerakan market. Satu-satunya cara untuk mendapatkan profit dari market adalah dengan TAILING (mengekori) order flow. Bad news nya adalah bahwa kita tidak akan pernah mengetahui kapan persisnya market akan kebanjiran order/volume yang mampu menggerakan suatu pair sampai dengan ratusan pips akan tetapi Good news nya adalah kita dalah masih bisa mengikuti order flow tersebut jika kita mampu entry pada koreksi/pullback dengan harga yang relative lebih murah dengan mengandalkan price action. Bagaimana cara kita mengikuti order flow itu ? Nanti akan di bahas lebih lanjut di bagian Supply And Demand Price Action. Yang jelas dengan memahami psikologi candlestick ini kita bisa tau siapa di antara buyer dan seller ini yang jadi pemenang dan akan memberi clue/sinyal, tugas kita sebagai retail trader hanya follow ketika Big Bank/ Big Guys/Institusi masuk pasar.

CANDLESTICK PATTERN 

Candlestick pattern dan Chart Pattern adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan, Mereka sangat penting dan merupakan bagian dari Price Action (PA) yang di gunakan untuk mengukur probabilitas dari bagaimana kebiasaan harga (price) saat berada di dalam supply demand area. Ada banyak sekali jenis jenis candlestick pattern. Kali ini kita akan bahas candlestick pattern yang sering muncul dan di gunakan. Harap diingat bahwa pola candle ini harus di tempatkan pada posisi yang benar, Misalnya Anda mungkin melihat candle engulfing berada di tengah dari running price saat ini, lupakan area konfirmasi yang di tunjukkan Pola candle itu. Kita fokus untuk melihat reaksi harga saat mendekat di area pangamatan kita baik di Support resistance atau Supply and Demand yang masih fresh. 

Reversal Candlestick Pattern  
Bearish and Bullish Engulfing sebagai sinyal untuk masuk pasar
Candlestick Pattern – Bearish Engulfing: Sell tepat di area Supply yang fresh. Resistance yang dekat dengan supply pertanda bahwa area supply ini valid. Bisa entry touch trade atau konfirmasi candlestick pattern 

“Kelemahan menggunakan Pola konfirmasi chart pattern adalah SL yang relatif jauh lebih besar di bandingkan dengan entry touch trade”. 


Candlestick Pattern – Bullish Engulfing: Buy tepat di area Demand yang fresh. Support yang dekat dengan demand pertanda bahwa area demand ini valid. Bisa entry touch trade atau konfirmasi candlestick pattern 

“Kelemahan menggunakan Pola konfirmasi chart pattern adalah SL yang relatif jauh lebih besar di bandingkan dengan entry touch trade”. 

Reversal Candlestick Pattern  Pin Bar (Satu Candle) 
Ilustrasi pembentukan pinbar reversal di sebuah trend 


Candlestick Pattern – Pinbar: Buy tepat di area Demand yang fresh. Pinbar terjadi tepat menghantam demand area dan retest trendline, biasa nya akan di mulai terjadi nya perubahan trend 

“Kelemahan menggunakan Pola konfirmasi chart pattern adalah SL yang relatif jauh lebih besar di bandingkan dengan entry touch trade”. 






Candlestick Pattern – Rising Three Method: Buy Saat close candle setelah 3 candle sebelumnya, berada di swing high atau swing low dari support resistance yang di break out dan pastikan tidak ada supply yang masih fresh, seperti contoh di atas area di atas nya compression. 

“Buy saat close candle terakhir dengan target fresh supply, dan akan menjadi support yang kuat saat price kembali lagi ke area tsb. Penjelasan tentang compression akan di bahas di bab selanjutnya. 

 

Post a Comment for "Memahami Psikologi Candlestick dan Pola Candle"